'Kecanduan' seksual bisa jadi sangatlah mengganggu bagi sebagian orang, namun hal itu masih bisa diatasi oleh sang 'penderita' kelainan tersebut maupun bagi pasangannya. Seorang psikoterapi Paula Hall menjelaskan lebih jauh mengenai kelainan tersebut dan apa yang harus Anda lakukan jika hal itu terjadi pada Anda.
Apakah 'kecanduan' seksual itu?
Para ahli menyimpulkan bahwa kecanduan seksual adalah aktifitas seksual yang kemudian menjadi tak terkontrol. Kecanduan terhadap seks memaksa si 'penderita' untuk selalu mencari peluang dan bisa berhubungan seksual tiap saat, yang bisa berpengaruh terhadap diri sendiri, hubungan sosial dan lingkup pekerjaan.
'Kecanduan' seksual bisa terlihat dalam berbagai bentuk, namun biasanya dikategorikan sebagai sikap 'lepas kontrol', seperti :
- ketertarikan berlebihan terhadap hal-hal yang berbau 'pornografi'
- keinginan untuk selalu melakukan masturbasi
- berusaha keras untuk mendapatkan pemuasan seksual tiap saat
- selalu ingin menunjukkan sikap yang 'berbau' porno
- suka memamerkan 'aurat' atau bagian yang sensitif
- terbiasa melakukan hubungan seksual yang beresiko
- kebiasaan 'jajan' dengan banyak wanita/pria
- ber fantasi seksual melalui telepon atau cyber-sex
- selalu tak puas dengan satu pasangan (selingkuh)
- dan kelainan seksual yang lainnya
Seks dapat menjadi satu 'ketergantungan' sama halnya saat Anda tergantung pada alkohol dan minuman keras lainnya. Selama melakukan hubungan seks, tubuh kita menghasilkan satu reaksi kimia yang membuat kita merasa 'nyaman' dan tenang.
Beberapa orang menjadi kecanduan terhadap 'khasiat' dari reaksi kimia ini dan menjadi terobsesi untuk selalu mendapatkan sensasi seks yang lebih tinggi lagi. Dan tubuhpun terbiasa dengan reaksi kimia ini, sehingga para 'pecandu' itu selalu berusaha untuk mempertahankan kegiatan seksualnya, agar mendapatkan 'kondisi' yang telah terbiasa itu.
Namun, antara ketergantungan terhadap seksual yang tinggi dan pemenuhan atas reaksi kimia ini sering tak seimbang, sehingga menyebabkan penurunan sikap mental. Hal ini sering ditunjukkan dengan adanya perasaan malu, menyesal dan keinginan seksual yang terus menggebu.
Para penderita selalu merasa sendiri, terisolasi dan tak punya kekuatan untuk merubah kebiasaannya itu. Dan saat mereka menghadapi 'siklus' tersebut, mereka kembali mencari 'solusi' melalui permainan seks, untuk menghindari perasaan-perasaan yang tidak mengenakkan tersebut. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Menurut satu perkiraan yang konservatif, antara tiga hingga enam persen dari populasi dunia menderita kecanduan seksual, namun dalam kenyataannya jumlah itu bisa jadi lebih tinggi lagi. Saat kecanduan bercampur dengan perasaan malu, para penderita selalu merasa susah untuk melepaskan diri mereka dari masalah tersebut. (Sumber: Dr. Carne, seorang pakar seksologi Amerika)
Tak ada profile atau ciri khusus mengenai ketergantungan seksual. Para penderita bisa mengalami hal tersebut dari berbagai kehidupan yang mereka jalani dan kurang lebih sebanyak 20 persen penderitanya adalah kaum wanita. Para wanita bisa jadi mengalami masalah serius, saat mereka merasakan satu tingkah lagu seksual yang begitu 'menggebu' untuk segera dipenuhi.
Sejak menembus dunia cyber, dengan segala jasa pelayanan seksual secara murah dan tak begitu jelas sumbernya, para profesional telah mengamati satu peningkatan yang luar biasa mengenai kecanduan seksual ini. Dan dengan layanan yang terbatas bagi para 'penderita'-nya, permasalahan tentang kecanduan seksual itu akan terus bertambah.
Dr. Patrick Carnes, salah satu ahli di bidang perlaku penyimpangan dan kecanduan seksual, mengatakan bahwa ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai tentang kecanduan seksual, yakni:
1. Merasa bahwa tindakan Anda mulai tak terkontrol
2. Merasa tak mampu untuk menghentikan sikap kita, walaupun tahu tentang segala konsekuensi atas tindakan Anda tersebut
3. Kecenderungan untuk melakukan aktifitas seksual yang merusak / beresiko tinggi
4. Suka berfantasi seksual untuk memenuhi keinginan seksual yang tak bisa tercapai
5. Selalu menginginkan aktifitas seksual yang lebih, minimal seperti yang pernah didapatnya atau malah lebih dari itu
6. Selalu ingin melakukan hal-hal yang berbau seksual
9. Lebih banyak menghabiskan waktu hanya untuk memenuhi keinginan seksual dan segala hal seputar aktifitas seksual
10. Lebih mementingkan aktifitas seksual diatas kebutuhan untuk bersosialisasi, urusan pekerjaan dan hiburan yang lainnya.
Apa yang harus Anda lakukan, jika hal itu menimpa diri Anda?
Jika Anda merasakan beberapa hal seperti yang disebutkan di atas, maka langkah awal yang perlu Anda lakukan adalah dengan menyadari bahwa kecanduan seksual adalah satu masalah serius yang tak akan bisa sembuh dengan sendirinya. Anda harus melakukan beberapa langkah personal maupun menjalani satu pengobatan dengan bantuan para ahli yang profesional, demi kesembuhan Anda.
Biasanya, kecanduan itu sangatlah susah untuk dirubah secara instant. Anda bisa mengurangi tindakan miring Anda untuk sementara waktu saja dan ancaman kecanduan itu akan masih tetap ada. Menghubungi seorang terapis profesional akan sangat membantu Anda, untuk membantu Anda menentukan sikap demi mencapai gaya hidup seksual yang lebih sehat.
Bagaimana jika pasangan Anda adalah seorang pecandu seks?
Jika pasangan Anda adalah seorang pecandu seksual, Andalah yang berperan sangat menentukan demi kesembuhannya. Tak akan ada yang bisa 'sembuh' dari kecanduan ini dengan sendirinya, jika mereka tak mau mengakui bahwa mereka memiliki masalah tersebut dan dengan sadar ingin segera merubahnya.
Ingatlah, menjadi pasangan bagi para pecandu seks sangatlah 'menyiksa' dan 'membingungkan'. Jadi, jika Anda tak bisa mengatasinya seorang diri, carilah orang yang ahli di bidang itu dan meminta bantuannya. Baca berita yang lagi hot disini.
Jadi, marilah kita mulai gaya hidup seksual kita senormal dan sesehat mungkin, serta meningkatkan sisi keimanan kita, dari sekarang! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
sumber : kapanlagi
Post a Comment