Arreal Tilghman menjadi warga AS pertama yang menyanyikan lagu dangdut, setelah ia terpilih sebagai juara di ajang kompetisi "Dangdut in America", yang digelar di negaranya sejak tahun lalu.
"Saya suka semua jenis musik, tetapi dangdut benar-benar istimewa. Semua orang menyanyi jazz, blues, pop, dan rock, tidak ada yang menyanyi dangdut. Setelah saya ikut kompetisi ini, saya menjadi sangat tertarik untuk menjadi bintang dangdut," kata Arreal kepada sejumlah wartawan, sebelum jumpa pers yang digelar di kediaman Ketua DPR RI Agung Laksano, di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Jumat.
Arreal mengaku berada di Indonesia untuk pembuatan album dangdut debutnya yang akan diluncurkan di Amerika Serikat dan Indonesia.
"Kemungkinan bulan Nopember mendatang sudah beredar," katanya.
Kedatangan penyanyi berkulit hitam asal Delaware, Philladelphia, AS ini digagas oleh promotor Rissa Asnan, ketua dan pendiri NSR Productions LLC, selaku penyelenggara "Dangdut in America" derngan dukungan PAMMI (Persatuan Artis dan Musisi Melayu Indonesia).
Rissa mengatakan, Arreal terpilih dari 90 peserta kompetisi karena dinilai terbaik dan paling nekad.
"Ada beberapa yang masuk kategori terbaik, tetapi Arreal adalah yang ternekat. Karena itu kami memilih dia," katanya.
Belajar Pitch Control
Berisi delapan lagu, dua di antaranya berbahasa Inggris, penggarapan album dangdut Arreal Tilghman memakan waktu tidak terlalu lalu, praktis hanya dua minggu.
Trie Utami, penyanyi pop/jazz yang terkenal dengan sebutan "Mrs Pitch Control" di ajang KDI (Kontes Dangdut TPI) membantu proses pembuatan album "Dangdut in America" sebagai guru vokal Arreal.
"Efektif dua minggu di studio," kata Mbak Iie, sapaan akrabnya.
Menurut Arreal, yang mengaku mengidolakan Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, dan Meggy Z, seumur hidup ia baru pernah mengalami "takut" saat mendapat pengarahan cara menyanyi dari orang lain.
"Ibu ini guru yang sangat galak. Saya sampai berkeringat dibuatnya," katanya sambil tertawa lebar.
Menjawab pertanyaan wartawan, Mbak Iie mengatakan bahwa Arreal memiliki basis musik hitam (black music) dan persilangan yang dilakukannya dengan musik dangdut akan menjadi sesuatu yang baru dan unik.
"Selama ini kan kita (musisi Indonesia) yang menyanyikan lagu asing dengan gaya Indonesia. Sekarang ini, dia (Arreal) menyanyikan musik kita (dangdut) dengan gayanya. Ini sesuatu yang baru," katanya.
Pecahkan rekor MURI
Pembuatan album dangdut dengan penyanyi asing merupakan peristiwa pertama kali terjadi, dan ini patut kita banggakan, kata Ketua DPR RI Agung Laksono saat memberikan kata sambutan selaku tuan rumah.
"Album Dangdut in America ini akan memperkenalkan produk seni budaya Indonesia di Amerika Serikat, dan tentu saja akan juga mendongkrak nama Indonesia di mata internasional," kata Agung.
Ia juga menyatakan dirinya secara pribadi sangat mendukung upaya-upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di luar negeri.
"Saya memang politisi, bukan musisi. Tetapi sebagai anak bangsa, saya bangga dan sangat mendukung upaya-upaya seperti ini," katanya.
Penobatan Arreal Tilghman sebagai warga AS pertama yang menjadi penyanyi dangdut juga dicatat sebagai rekor baru oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Penyerahan piagam dilakukan Agung Laksono atas permintaan Jaya Suprana selaku Ketua Umum MURI.
"Saya kira penghargaan ini pantas diserahkan langsung oleh Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat," katanya. Artikel unik yang perlu anda ketahui.
Sumber: antara
Arreal mengaku berada di Indonesia untuk pembuatan album dangdut debutnya yang akan diluncurkan di Amerika Serikat dan Indonesia.
"Kemungkinan bulan Nopember mendatang sudah beredar," katanya.
Kedatangan penyanyi berkulit hitam asal Delaware, Philladelphia, AS ini digagas oleh promotor Rissa Asnan, ketua dan pendiri NSR Productions LLC, selaku penyelenggara "Dangdut in America" derngan dukungan PAMMI (Persatuan Artis dan Musisi Melayu Indonesia).
Rissa mengatakan, Arreal terpilih dari 90 peserta kompetisi karena dinilai terbaik dan paling nekad.
"Ada beberapa yang masuk kategori terbaik, tetapi Arreal adalah yang ternekat. Karena itu kami memilih dia," katanya.
Belajar Pitch Control
Berisi delapan lagu, dua di antaranya berbahasa Inggris, penggarapan album dangdut Arreal Tilghman memakan waktu tidak terlalu lalu, praktis hanya dua minggu.
Trie Utami, penyanyi pop/jazz yang terkenal dengan sebutan "Mrs Pitch Control" di ajang KDI (Kontes Dangdut TPI) membantu proses pembuatan album "Dangdut in America" sebagai guru vokal Arreal.
"Efektif dua minggu di studio," kata Mbak Iie, sapaan akrabnya.
Menurut Arreal, yang mengaku mengidolakan Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, dan Meggy Z, seumur hidup ia baru pernah mengalami "takut" saat mendapat pengarahan cara menyanyi dari orang lain.
"Ibu ini guru yang sangat galak. Saya sampai berkeringat dibuatnya," katanya sambil tertawa lebar.
Menjawab pertanyaan wartawan, Mbak Iie mengatakan bahwa Arreal memiliki basis musik hitam (black music) dan persilangan yang dilakukannya dengan musik dangdut akan menjadi sesuatu yang baru dan unik.
"Selama ini kan kita (musisi Indonesia) yang menyanyikan lagu asing dengan gaya Indonesia. Sekarang ini, dia (Arreal) menyanyikan musik kita (dangdut) dengan gayanya. Ini sesuatu yang baru," katanya.
Pecahkan rekor MURI
Pembuatan album dangdut dengan penyanyi asing merupakan peristiwa pertama kali terjadi, dan ini patut kita banggakan, kata Ketua DPR RI Agung Laksono saat memberikan kata sambutan selaku tuan rumah.
"Album Dangdut in America ini akan memperkenalkan produk seni budaya Indonesia di Amerika Serikat, dan tentu saja akan juga mendongkrak nama Indonesia di mata internasional," kata Agung.
Ia juga menyatakan dirinya secara pribadi sangat mendukung upaya-upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di luar negeri.
"Saya memang politisi, bukan musisi. Tetapi sebagai anak bangsa, saya bangga dan sangat mendukung upaya-upaya seperti ini," katanya.
Penobatan Arreal Tilghman sebagai warga AS pertama yang menjadi penyanyi dangdut juga dicatat sebagai rekor baru oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Penyerahan piagam dilakukan Agung Laksono atas permintaan Jaya Suprana selaku Ketua Umum MURI.
"Saya kira penghargaan ini pantas diserahkan langsung oleh Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat," katanya. Artikel unik yang perlu anda ketahui.
Sumber: antara
Post a Comment